Burung Pentet/cendet liar di daerah Madura terutama
Sumenep yang terkenal dengan suara kristalnya sudah punah akibat penangkapan
induk secara besar-besaran sejak tahun 1999. Sampai sekarang di Sumenep hanya
tinggal dua kecamatan yang ada polulasi cendetnya.
Pentet, banyak sebutan lain untuk jenis burung ini,
orang Jawa menyebutnya cendet, didaratan Pasundan burung ini lebih dikenal
dengan nama Toet.
Burung ini termasuk burung pemangsa yang sangat
agresif berasal dari famili Laniidae. Pada awal
kemunculannya Pentet kurang diminati oleh para penggemar burung ocehan. Namun
kemudian kehadirannya serupa magnet yang memiliki daya tarik luar biasa, tak
ayal nilai jualnyapun melambung tinggi. Hal ini dikarenakan selain bentuk
fisiknya yang indah, juga karena kemampuannya menirukan suara burung lain
sangat baik. Sehingga suara kicauan jenis burung ini sangat berfariatif dan
indah.
Sekilas jika kita amati burung ini memiliki kesamaan
dengan burung Elang, dan memang Pentet termasuk jenis burung carnivora seperti
Elang.
Pentet rata-rata memiliki panjang sekitar 20-25 cm,
paruh kokoh berwarna hitam berbentuk kait diujung. Pentet juga memiliki tungkai
yang kuat dan cakar yang tajam yang dipergunakan untuk mencengkeram mangsanya
diudara.
Sayap yang pendek dan bulat menyandang 10 batang bulu
sayap luar primer, dan ekor yang bulat memiliki 12 bulu yang berfungsi sebagai
kemudi ketika pentet sedang terbang. Pentet juga mempunyai bulu kaku yang
tumbuh disekitar moncongnya.
Salah satu species Pentet yang mempunyai tubuh
terbesar adalah Pentet Abu-abu Besar Laniidae Excubitor,
dengan panjang sampai 25 cm, habitatnya di Eropa, Asia dan Amerika Utara.
Sarang pentet umumnya terbuat dari ranting, rumput,
lumut, bunga-bungaan, wol, bulu dan lainnya. Yang diikat dengan menggunakan
sarang laba-laba dan dikaitkan ke pohon atau semak-semak dengan ketinggan
berkisar 4-6 meter dari atas tanah. Telur pentet berkisar antara 3-6 butir
dengan masa mengeram sekitar 2 minggu hingga saat menetas. Pengeraman sebagian
besar dilakukan oleh betina, yang sebagian waktu disuapi oleh Pentet jantan
selama dalam masa pengeraman. Pada usia 2-3 minggu biasanya anakan bentet telah
mulai belajar terbang dan meninggalkan sarangnya.
KARAKTER DASAR BURUNG PENTET
- Ganas
apabila lapar. Burung
ini akan berlaku agresif apabila lapar.
- Petarung
yang memiliki teritorial. Apabila mendengar suara burung lain atau melihat burung
sejenis, maka semangat tempurnya langsung berkobar.
- Birahi
yang cenderung mudah naik. Burung ini sangat mudah naik birahinya, banyak
penyebab yang dapat membuat naiknya birahi pada burung jenis ini. Stelan
EF (Extra Fooding) yang over, penjemuran yang berlebih atau melihat burung
Cendet lain, dapat dengan cepat menaikkan tingkat birahinya.
- Mudah
jinak. Karena
kemampuan beradaptasinya yang tinggi, maka burung ini mudah jinak kepada
manusia.
Untuk di Indonesia sendiri yang saya
tahu dan populer adalah :
- Pentet Jawa
(ciri khasnya warna hitam di kepala full dari dahi sampai ke bagian leher
belakang, warna dada putih keabu-abuan, fisiknya cenderung basar).
- Pentet Madura
(ciri-cirinya warna hitam di kepala ada yang seperti Pentet Jawa dan ada
yang berbentuk bulan sabit/setengah kepala, warna dada putih bersih, dan
tubuhnya biasanya lebih kecil ramping dan panjang dibanding Pentet
lainnya).
- Pentet
Priangan (fisiknya besar,warna hitam di kepala hanya di dahi saja,
dada abu-abu kecoklatan).
Dan dari ketiga Pentet diatas kebanyakan Kicau Mania
beranggapan bahwa Pentet Madura lah yang paling bagus, dan memang untuk harga
standar bakalan Pentet Madura paling mahal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar