Untuk jenis parkit liar
memiliki warna dasar hijau, sedangkan parkit yang dibudidayakan banyak memiliki
warna karena sudah sering dilakukan perkawin silang, jadi sekarang ini sudah
menghasilkan sekitar 50 dasar warna bulu dengan keindahannya masing-masing.
Antara parkit liar dan parkit yang
dibudidayakan memiliki bentuk fisik dan warna bulu yang berbeda. Parkit liar
berkembang di hutan-hutan bebas dimana mereka tinggal.
Tetapi parkit budidaya
berkembang dalam kandang-kandang peternakan. Warna bulunya bermacam-macam dan
memiliki bentuk fisik yang lebih kekar dibanding parkit liar.
Perubahan-perubahan yang terjadi dari
hasil perkembangan yang dilakukan oleh para ahli, warna bulu yang tadinya hanya
berkembang karena proses alam, kini telah dapat direncanakan sesuai dengan
keinginan, sehingga tidak mengherankan bila hasil dari pengembangan tersebut
dapat diperoleh warna bulu seperti yang dialami oleh burung parkit ini sama
sekali belum pernah terjadi pada jenis burung lain.
Perpindahan warna bulu yang pertama kali
adalah warna kuning, yaitu dengan munculnya warna kuning polos tanpa adanya
titik-titik warna hitam. Selanjutnya muncul parkit warna biru. Jika kita
selidiki, pengembangan warna kuning sebenarnya merupakan pemucatan dari warna
asli (hijau), sedangkan warna biru merupakan penguatan dari warna hijau.
Kemudian warna bulu parkit yang menyimpang
dari warna dari warna aslinya menyebabkan warna bulu parkit dibedakan menjadi
empat macam, yaitu kuning, hijau, putih, dan biru.
Dengan empat jenis warna
tersebut dan setelah dilaksanakan kawin silang antara satu dengan yang lainnya,
maka diperoleh berbagai warna yang pada dasarnya bisa berpengaruh pada
penguatan warna dasar atau bisa juga melemahkan warna dasar.
Dari hasil uji coba yang telah dilakukan
berdasarkan perkawinan silang ke empat
warna dasar itu, akhirnya diperoleh warna-warna dasar sebagai berikut:
*Warna dasar hijau dapat
menghasilkan hijau tua, hijau normal (asli) dan hijau muda.

*Warna kuning dasar
menghasilkan kuning tua, kuning asli, dan kuning muda.
*Warna biru dapat
menghasilkan biru tua, biru muda, dam biru asli.

*Warna putih dapat
menghasilkan putih mulus, putih kekuningan, dan putih kebiruan.

Tingkat perkembangan selanjutnya yang
diperoleh sehingga dapat menghasilkan beraneka warna serta corak yang
berwarna-warni adalah hasil persilangan antara kedua belas warna itu.
Dari berbagai warna
tersebut, kemudian orang membagi dua kelompok secara besar, yaitu parkit berwana
hitam dan berwarna merah. Parkit berwarna hitam adalah yang memiliki
warna-warna bersisik hitam.
Sedangkan parkit mata merah
adalah parkit yang memiliki warna bulu polos seperti kuning, putih, dan
variasinya. Hal tersebut tentunya bisa dimakllumi bahwa pola warna yang
dihasilkan erat kaitannya dengan kuat-tidaknya pigmen yang dimiliki oleh burung
parkit yang bersangkutan.
Kemajuan dalam mencipatkan warna dapat
dikatakan sangat pesat, sehingga dari perkembangan yang terus berlangsung,
muncul warna dan corak baru yang tentunya lebih menarik
dan lebih memiliki ciri khas tersendiri, diantaranya adalah:
* Warna belang-belang, yaitu bulu warna yang
beraneka corak, ada biru, ungu, putih, hijau, kuning dan segala macam
variasinya.
* Warna hitam. Ini termasuk parkit yang
memiliki warna bulu agak unik. Dikatakan demikian karena
bagian dada berwarna hitam sedangkan kepala berwarna putih.
* Warna hijau dengan corak kuning dan hiajua
polos.
* Warna violet dengan corak warna putih dan
violet.
* Parkit bermasker, disebut demikian karena
kepala bagian depan berwarna kuning cerah, lalu pipi, tenggorokan, dan dagu
berwarna kuning campuran, sedangkan
bagian lainnya berwarna lain
Tidak ada komentar:
Posting Komentar